Sabtu, 29 November 2014

Dear kamu

Hey, apa kabar? Masih ingat aku kan? Orang yang dulu pernah kamu sayangi. Orang yang kamu dulu sebut namanya di do’a kamu *Mungkin. Kalau aku, nggak ada bedanya sekarang sama dulu.. dari dulu sampai dengan sekarang, tetap kamu yang aku sayang. Dari dulu sampe sekarang.. selalu ada nama kamu ditiap do’a ku. Dan sekarang aku mau tanya sama kamu.. bagaimana pagi mu setelah aku tidak lagi bersamamu? Apa tetap menyenangkan seperti pagi-pagiku dulu saat kau masih rajin mengucapkan selamat pagi untukku? Atau kah pagi-pagi mu yang sama pilunya denganku? Apa tiap kamu bangun, kamu sadar kamu bukan lagi milikku, apa kamu pernah ngerasa ada ribuan ton truk besar yang menimpa dada kamu? Apa kamu rasa tiap pagi rasanya begitu pilu? Apa kamu merasakan hal-hal seperti itu? Kalau iya, mungkin kamu nggak sendiri. Aku temanmu. Aku nggak tau apa ada orang bodoh selain aku di dunia ini. Aku kerap menghibur diriku sendiri dengan janji-janji bodoh dari otakku. Perasaanku biasanya akan tenang jika aku berpikir mungkin suatu saat kamu akan datang atau semacamnya. Aku kangen kamu tapi aku gak tau cara mengungkapkannya.. apa kamu tau gimana rasa sakitnya? Saat kamu kangen seseorang, dan orang itu bahkan nggak pernah inget kamu? Yang aku tau kamu dulu pernah sayang ke aku tulus, yang aku ingat hanya kenangan dan masa lalu yang terlalu manis buat aku lupain. Aku nggak ngerti gimana caranya aku bisa ngelupain orang kayak kamu.. orang yang ngasih hal-hal terindah dalam hari-hari aku yang kadang nggak terlalu menggembirakan. Aku kerap menangis. Awalnya setelah kamu pergi, aku menangis kehilanganmu.. lama-kelamaan aku menangis bukan karena itu, saat itu aku bisa belajar bertahan tanpa kamu.. aku menangis karena aku sadar ternyata Cuma kamu yang aku butuhkan.. lalu berubah lagi, kemudian aku menangis karena aku bingung gimana caranya biar aku bisa sama kamu lagi.. tapi itu ternyata nggak ada gunanya.. semua yang aku lakuin setelah aku nangis Cuma bisa dapat hasil nol besar.. yang ada malah bikin aku tambah terpuruk dalam masa lalu aku sama kamu. Lalu aku menangis lagi, aku menangis ketika aku sadar bahwa kamu udah ngelupain aku.. jujur, mungkin tangisan itu yang paling sakit.. lalu tangis itu berubah lagi alasannya.. aku menangis karena kamu udah nemuin orang baru yang ngegantiin aku. Aku nangis. Dan aku harap sehabis itu aku nggak nangis lagi. Aku tau masa depan aku masih panjang dan nggak ada gunanya dihabiskan dengan air mata. Tapi aku salah.. beban hidup yang bikin aku kepayahan malah selalu ngingetin aku tentang kamu.. aku ingat kamu yang selalu ngasih support ke aku dan nenangin hati aku kalau aku lagi kesel atau sedih. Sumpah, itu kehilangan yang menyakitkan. Aku bingung aku harus cerita ke siapa.. aku nggak mau terus-terusan ngerepotin temen-temen aku, aku nggak tau siapa yang bisa ngasih aku dukungan kayak yang kamu kasih. Aku pengen cerita dan nangis di depan kamu aku mau nuangin semua perasaan kesel dan sedih aku di dekat kamu, Cuma sayang.. di saat-saat kayak gitu, kamu masih punya ‘yang lain’ yang harus kamu dukung. Apa aku terlalu ketergantungan sama kamu? Apa salah? Aku sayang kamu dan yang aku tahu dari dulu kamu juga sayang aku, tapi mungkin cuma 'dulu'. Aku selalu inget kamu kapanpun aku diam.. satu hari, nggak ada istilah nggak mikirin kamu. Aku nggak bisa buat berhenti.. aku selalu cari cara lain buat berhenti mikirin kamu.. tapi semuanya nggak ada gunanya, bahkan waktu aku berusaha sembunyi ditengah ramainya tertawaan temen-temen aku.. aku selalu aja sedih karena kamu. Aku nggak ngerti gimana caranya.. Tiap aku denger lagu-lagu yang suka aku dengerin waktu aku masih sama kamu, aku pasti inget kamu. Aku selalu pengen nangis dan lari dari semuanya. Aku Cuma butuh kamu.. aku Cuma pengen kamu balik? "Tapi kenapa begitu sulit?”

Minggu, 02 November 2014

Bila memang harus berakhir

Bila memang harus berakhir pergilah dan temukan dia yang kau cinta dan ingini Mungkin ini sudah saatnya kita tuk berpisah .. Mungkin ini sudah jalannya. Tak lagi ada yang harus disesali. Aku pun takan menyesali kisah-kasih yang sudah kita lewati bersama. Biarlah kini semua berlalu, Terbawa angin hingga nanti kita menemukan jalan kita masing-masing.. Atau bila nanti kita jodoh pasti kita kan bertemu lagi. Hanya kali ini aku harus jujur.. Aku sudah lelah dengan semua. Maafkan semua kesalahan, keiklafan bahkan kebodohanku.. Sudah kujelaskan semua padamu mengenaiku, mauku dan sederetan hal kecil hingga besar dariku tapi semuanya terasa tak cukup tuk meyakinkan kamu hingga kamu selalu melakukan hal-hal kecil saja yang bahkan bisa membuat hatiku terluka. Biarlah kulepas semuanya .. Walau kusadari ku takan mampu bertahan jalani hidup tanpamu, tapi akan kujalani saja dalam sepiku. Biarlah sepi ini yang merawat hatiku dan melukai hatiku, Aku sudah tak peduli lagi Bahkan tentang hatiku, aku sudah tak peduli. Pergilah bila memang kau mau.. Pergi sejauh mungkin dan lupakan aku .. Hingga akhir nanti aku mencintaimu, Tapi lupakan saja tentangku .. dan temukan bahagiamu yang kau bilang tak pernah dapat dariku. Temukanlah seorang wanita yang tak gelisah dan bertindak bodoh sepertiku. Temukanlah dia yang tak menunggu kabarmu seperti layaknya orang bodoh. Temukanlah dia yang tak menekan hidupmu yang tak sama sepertiku yang kau bilang menekan hidupmu. Temukanlah dia yang disampingmu, setia menemanimu hingga akhir nanti. Aku takan lagi menyesali semuanya .. Pergilah .. kumelepaskan kamu. Meski aku tak tahu apa arti ikhlas itu tapi biarlah hanya waktu yang menemani sepiku. Semua tentang kita takan kulupakan hingga akhir nanti. Pergilah dan temukanlah dia yang kau cinta seperti yang kau ingini dan kau harapkan